Hallo semuanya Assalamualaikum , perkenalkan
nama saya Indah Ramadhiani dari Prodi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Sumatera dan saya merupakan salah satu Calon anggota KMPA ITERA. Disini saya mendapat tugas berupa jurnalistik untuk menceritakan perjalanan kami ketika praktikum manajemen
perjalanan yang kami lakukan pada tanggal 2-3 Maret 2019 di gunung Tanggamus
yang terletak di kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung, tidak hanya melakukan perjalanan tetapi kami juga mrndapat beberapa tugas yaitu untuk melakukan zerowaste dan waste less. Kami sendiri berasal dari kelompok 1 dan beranggotakan Aulia Raden Puteh, David Ardiansyah, Hani Widiastuti Istanto, Indah Ramadhiani dan M.Rendy saputra
Pada kali ini kami melakukan perjalanan untuk menerapkan
ilmu dari manajemen perjalanan sendiri yang kami lakukan selama 2 hari 1 malam
pada tanggal 2-3 Maret 2019 di gunung tanggamus dan kami telah dibekali materi
selama beberapa minggu sebelumnya dan juga banyak sekali persiapan yang harus
kita lakukan seperti untuk mempersiapkan fisik karena kondisi gunung tanggamus sendiri sangat curam dan butuh tenaga lebih untuk menaklukkannya,serta kamipun menyiapkan alat dan logistik, menyiapkan alat-alat medis dan melakukan diskusi apa yang akan kita lakukan disana serta memutuskan kendaraan yang akan kita tumpangin untuk menuju tanggamus.
Sekitar seminggu sebelum melakukan perjalanan kami membentuk sebuah divisi-divisi agar mudah untuk menghandle ketika perjalanan, ada beberapa divisi yang kami buat yaitu divisi logistik, medis, transportasi, konsumsi dan masih banyak lainnya. Saya sendiri merupakan salah satu anggota divisi medis yang diketuai oleh Adriano yang merupakan mahasiswa Teknik Kelautan dan seorang Ca-Kmpa juga. kami harus menyiapkan alat-alat medis untuk perjalanan contohnya yaitu seperti tabung oksigen, alat p3k, dan obat-obatan wajib.Banyak cara yang kita lakukan untuk mendapatkan perlengkapan tersebut dengan cara meminjam ke KSR ITERA tetapi yang sangat disayangkan pada hari sebelum perjalanan kita masih belum mendapatkan tabung oksigen yang akhirnya perlengkapan media tidak terlalu lengkap. Lalu, selain mempersiapkan hal-hal tersebut kami juga mempersiapkan kondisi fisik agar tidak kelelahan ketika mendaki nanti dan kegiatan tersebut kita lakukan setiap hari selama 1 minggu sebelum perjalanan di embung-embung yang terletak di lingkungan kampus, setelah latihan fisik tersebut kita juga mempresentasikan kesiapan alat dan barang sebelum perjalanan agar lebih ter”manage” dengan bantuan para anggota KMPA.
Adapun untuk alat dan barangnya baik saya maupun yang lain masih banyak menyewa seperti carrier atau daypack, sepatu gunung, sleeping bag, cooking set dan matras karena jika ingin membeki pun keadaanya belum memungkinkan. Kami pun mendapat perbekalan dari materi yang didapat yaitu untuk
packing alat dan barang dengan baik dan benar agar dapat mengurangi tingkat
kelelahan nanti ketika mendaki dimana beban harus ditaruh dipinggang dan tidak boleh ditaruh dipundak, dan kitapun berhasil menerapkannya dimana beban yang berat lebih baik ditaruh dibagian pinggang atau pinggul dan tidak boleh ditarus disekitar bahu karena akan membuat barang bawaan terasa lebih berat.
Pada Hari sebelum perjalanan kami melakukan latihan fisik terlebih dahulu dan baru dikumpulkan di kantin BKL
ITERA untuk memaintance perlengkapan apa saja yang sudah lengkap dengan para
anggota KMPA dan kebetulan saja pada malam itu yaitu tanggal 1 maret terjadi hujan
deras yang dimulai pada jam 7 sampai jam 1 malam yang hal itu sendiri membuat
para ca-kmpa telat pulang dan beristirahat sehingga pada hari keberangkatan
kita sedikit agak lelah karena pada
malamnya kurang istirahat.
Pada hari pertama keberangkatan atau pada hari sabtu 2 Maret 2019 jam 8 pagi kami dikumpulkan disalah satu rumah anggota KMPA yang bernama bang Wahyu yang letak lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi kampus kami atau biasa disebut Mabes. Di tempat bang wahyu sendiri sudah banyak sekali tas-tas kita yang terlah tertata rapih dan siap menunggu kedatangan logistik sewaan seperti cooking set, sleeping bag, dan matras yang membuat kami harus packing ulang untuk menaruh barang-barang tersebut tetapi sangat disayangkan karena kurang kendaraan dan kurangnya komunikasi maka barang-barang tersebut datang sangat telat dan dari jadwal yang seharusnya berangkat jam 11 siang akhirnya terpaksa diundur sampai jam 1 siang karena kondisi kurang memungkinkan.
Akhirnya ketika jam 12 kami di ITERA dan melakukan sholat dzuhur terlebih dahulu serta membeli perbekalan tambahan di Gallery ITERA dan berangkat jam 1 dengan kendaraan truk yang telah disewa oleh divisi Transportasi dan terdapat 2 truk yang berukuran sedang. Hal itu merupakan pengalaman pertama saya naik kendaraan truk dan sungguh sangat seru sekali hehehe, ketika diperjalanan pun tidak terlalu macet sehingga tidak menyedot waktu kita yang telah telat 1 jam perjalanan , akan tetapi ketika sekitar setengah jam sebelum sampai ke lokasi atau tepatnya jam setengah 3 sore setelah sampai di Tanggamus , truk yang kita naiki mengalami sedikit kecelakaan yang membuat truk yang kita tumpangi harus menghampiri polsek sekitar untuk melapor dan untungnya lokasj polsek tidak terlalu jauh dari tempat kejadian perkara .Hal itulah yang membuat perjalanan kami terundur kembali, yang dimana sekitar jam 3an kita telah sampai dilokasi dan karena kejadian tersebut kami baru bisa berangkat lagi sekitar jam 5an.
Lalu sesampainya dilokasi ,kami beristirahat dan mendapat
briefing di PETA (pecinta alaam gunung Tanggamus) untuk mendapatkan rute lokasi dan jalur yang tepat
untuk kita lewati nantinya. Pada saat itu juga kami sholat Maghrib disana dan mengisi botol minum heheh, pada jam setengah 8 malam kami memulai perjalanan kelompok untuk menuju base
camp, kebetulan saya kelompok 1 yang dimana kelompok kami menjadi “pembuka
jalan” untuk kelompok-kelompok dibelakang kami dan di temani oleh beberapa
anggota KMPA salah satunya bang Naufal. By the way, sebelum perjalanan dimulai,
kami dibagi menjadi 2 kloter, kloter pertama yaitu kelompok 1 sampai kelompok
8, dan pada kloterkedua yaitu kelompok 9 sampai kelompok 14.
Pada saat perjalanan kami sedikit kebingungan karena kondisi
telah malam dan keadaan sekitar sangat gelap , tetapi untungnya kami tidak
sampai tersesat . Kondisi medannya pun lumayan curam dan tanahnya sedikit becek
yang mungkin dikarenakan hujan pada malam sebelumnya, pada saat setengah
perjalanan banyak diantara kami cukup kelelahan ,akan tetapi kami tetap
bersemangat untuk mencapai base camp walaupun perjalanan yang gelap, kami masih dapat melihat beberapa perkebunan kopi dan lain-lain yang merupakan petunjuk arah bagi kita juga.
Tak lama setelah itu sekitar jam setengah 10 malam kamipun
sampai di base camp,ada beberapa orang mendirikan tenda masing-masing untuk
kelompoknya dan sebagian juga ada yang mengambil air karena lokasi basecamp
kita tidak terlalu jauh dari sumber mata air yang ada. Pada sekitar jam 10
lewat kelompok dari kloter kedua sampai dan mulai melakukan aktivitas yang kita
lakukan pada saat sampai juga. Lalu setelah mendirikan tenda kami pun mulai
memasak berbagai bahan makanan yaitu seperti nasi,wortel,kentang, sosis dan masih banyak lagi.
dikarenakan kami sudah sangat lapar dan kami masak lalu
makan bersama anggota kelompok masing-masing sampai jam 12 malam lewat dan
kamipun diwajibkan istirahat karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan
untuk mendapat materi yang sesuai jadwal aslinya dikarenakan kami sangat telat
dan ngaret karena beberapa hal.
Pada saat jam 4 subuh kami dibangunkan untuk sholat subuh
dan memasak makanan untuk persiapan menuju puncak nanti. Akan tetapi ketika
sedang memasak kami dikabarkan bahwa untuk menuju puncak sendiri bersifat tidak
wajib dan masing-masing kelompok wajib mengirim minimal 1 orang untuk menuju
puncak, dan kebetulan kelompok saya ada 3 orang yang berangkat dan 2 orang yang
tidak ikut yaitu saya dan teman saya yaitu Hani dikarenakan kondisi kesehatan
saya pada saat itu.
Berikut foto dari kami sebelum keberangkatan ke puncak gunung tanggamus
Lalu pada jam 8 pagi mereka yang pergi menuju puncak dibariskan terlebih dahulu dan langsung berankat serta para anggota kelompok yang tinggal pun lanjut membersihkan keadaan disekitar tenda dan mulai memasak serta menyiapkan segala hal agar ketika mereka yang pergi ke muncak dapat langsung beristirahat dan langsung makan ketika mereka sampai. Mereka pun sampai base camp sekitar jam 5 sore dan kabar yang saya dengar mereka tidak sampai puncak karena waktu yang tidak memungkinkan serta kondisi fisik mereka cukup lelah karena medannya sangat curam dan terjal sehingga mereka pun membutuhkan tenaga yang lebih dan perbekalan yang mereka bawa kurang.
Kami pun makan bersama sekitar jam setengah 6 dan mulai
berberes serta packing untuk perjalanan
pulang kami. Sekitar jam setengah 8 pun kami memulai perjalanan dengan jalur
yang berbeda dari jalur keberangkatan kami. Jalur yang kita lewati ini tidak
terlalu sulit dan jauh sehingga kami tidak terlalu kelelahan tetapi sangat
disayangkan banyak senter serta headlamp kami sudah mulai redup yang
menyebabkan banyak diantara kami terpeleset hehe.
Lalu sekitar jam setengah 10 kami sampai di perumahan warga
dan menunggu kedatangan truk. Kami pun berangkat sekitar jam 11 malam dan pada
saat perjalanan tidak macet sehingga perjalanan kami pun sangat lancar.
Akhirnya pada jam setengah 2 subuh kami sampai di ITERA dan berkumpul di Kantin
BKL untuk mengembalika barang sewaan seperti sleeping bag,matras serta cooking
set dan setelah itu kami pun kembali kerumah masing-masing untuk beristirahat
dan mempersiapkan segala hal untuk kuliah pada esok harinya.
Setelah perjalanan tersebut kami harus membuat laporan
perjalanan dan dapat informasi bahwa dari barang sewaan tersebut ada yang
hilang dan rusak yang menyebabkan kita harus mengganti rugi karena kelalaian
kita. Dan kita dapat menyimpulkan yaitu bahwa dari praktikum manajemen
perjalanan ini sangat gagal karena jadwalnya tidak sesuai dengan rundown acara
yang dibuat oleh divisi acaranya dan tidak menjalani tugas “less waste dan zero
waste” yang dimana kita harus memungut serta membersihkan sampah disekitar base
camp yang kita tempati.
Dari kesalahan atas pengalaman kami kali ini semoga membuat kami lebih baik dan belajar serra lebih bertanggung jawab dari pengalaman agar hal yang penyebab gagalnya perjalanan tersebut tidak terjadi lagi dan dapat menjalankan tugas dengan sesuai dan tidak membuat para anggota KMPA tidak kecewa terhadap kegagalan kami.
Komentar
Posting Komentar